Bahaya Vape Atau Rokok Elektrik Bagi Kesehatan Tubuh

RumahJerawat - Saat ini rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan vape merupakan salah satu tren yang banyak diikuti oleh para remaja baik itu pria maupun wanita, banyak orang beranggapan bahwasannya jenis rokok ini aman untuk digunakan, namun banyak hasil penelitian mengatakan bahwa rokok elektrik memang lebih aman jika dibandingkan dengan rokok konvensional namun tetap menimbulkan efek negatif bagi kesehatan jika digunakan secara sering dan dalam jangka waktu yang lama.
Tentang Rokok Elektrik
Seperti dikutip dari situs wikipedia, rokok elektronik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang. Bentuknya ENDS seperti batang rokok biasa. Namun tidak membakar tembakau, seperti produk rokok konvensional. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai.

Rokok elektronik dianggap sebagai alat penolong bagi mereka yang kecanduan rokok supaya berhenti merokok. Alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa. Label "HEALTH" pun terpasang jelas pada kemasannya. Namun hingga kini keberadaannya masih menuai kontroversi dan di sebagian besar negara dianggap sebagai produk yang ilegal dan terlarang.

Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan
Berikut beberapa bahaya mengkonsumsi rokok elektrik yang perlu kalian waspadai, agar tidak menyesal dikemudian hari.

1. Menyebabkan sel tubuh rusak dan kanker
Vape itu yang dikeluarkan bukan asap, tetapi uap. Cairan yang dipanaskan dan mengeluarkan uap dengan mekanisme elektrik itu menimbulkan radikal bebas. Radikal bebas yang masuk ke tubuh lama-kelamaan dapar merusak sel sehat. Selain itu, penelitian menemukan, cairan vape yang dipanaskan itu juga menghasilkan zat yang bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.

2. Bakteri berbahaya semakin kebal
Nikotin cair sintesis dalam rokok elektrik juga mengandung perasa buatan dan pengawet makanan. Bahan-bahan ini aman bila dikonsumsi secara biasa, tapi lain soal bila dihisap. Bakteri penyebab pneumonia juga akan makin kebal seiring Anda mengisap rokok elektrik.

3. Mengganggu kesehatan paru-paru
Kini, rokok elektrik juga memiliki fitur suhu sehingga bisa mengatur kadar nikotin. Akan tetapi, semakin tinggi pengaturan suhu, maka semakin banyak pula carbonyl yang diproduksi. Selain itu, jumlah formaldehida akan menyamai rokok biasa. Padahal formaldehida bisa membahayakan paru-paru. Asap buatan pada rokok elektrik juga akan menimbulkan aerosol yang sangat berisiko bagi kesehatan paru-paru.

4. Tidak menghilangkan kecanduan rokok
Menurut studi Center for Tobacco Control Research and Education University of California. penggunaan rokok elektrik tidak mampu menolong perokok mengatasi kecanduan merokok.

Dr. Pamela Ling yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan bahwa penggunaan rokok elektrik tidak cukup membantu mengatasi kecanduan merokok jika penelitian dilakukan terhadap kelompok perokok secara umum. Berbeda dengan penelitian di Inggris yang hanya meneliti orang-orang yang memang memiliki niat berhenti merokok dengan bantuan rokok elektrik.

5. Tetap mengandung racun seperti rokok konvensional
Rokok elektrik ini diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida. Baca: Faktor Penyebab Utama Rambut Botak Di Usia Muda.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar