Efek Samping KB Spiral - Banyak sekali manfaat saat anda menggunakan alat KB spiral, namun banyak juga kaum wanita yang berpikir dua kali saat ingin menggunakannya. Selain harga dan biaya pemasangan yang mahal, KB spiral merupakan sebuah benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh dan pastinya akan memberikan efek terhadap si pemakai.
Walaupun tidak semua pengguna KB spiral akan mengalami efek samping, namun 1 dari 1000 pengguna akan mengalami satu atau dua efek samping saat pertama kali atau setelah beberapa tahun mengunakannya.
A. Tentang KB Spiral
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau yang sering disebut juga kb spiral bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik, karena metode ini sangat efektif, bekerja dengan cepat dan jangka waktu penggunaannya cukup lama sehingga tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Untuk satu kali pemakaian, lama penggunaan alat ini adalah 5 sampai 10 tahun sebelum kemudian digantikan dengan alat yang baru.
B. Efek Samping Alat KB Spiral
Salah satu efek samping yang banyak dialami pengguna KB spiral adalah adanya flek sebelum menstruasi dan rasa kram perut. Namun, sebagian besar wanita mengatakan rasa kram lama kelamaan akan menghilang seiring waktu. Efek samping lainnya adalah perubahan darah menstruasi, ada yang menjadi lebih sedikit dan ada yang haidnya lebih banyak. Selain itu beberapa efek samping lainnya yang perlu anda waspadai adalah sebagai berikut:
1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena pemasangan alat kontrasepsi ini. Kehamilan di luar kandungan ini berarti bahwa janin yang Anda kandung tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga harus dikeluarkan.
2. Masalah hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
3. Penyakit Radang Panggul
KB spiral pada dasarnya adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu benda ini mampu menyebabkan iritasi karena tubuh menolak benda asing tersebut dan menyebabkan penyakit radang panggul.
4. Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan kista ovarium. Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan hormon progesteron Anda.
5. Masalah Hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
6. Perforasi
Efek samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat kontrasepsi ini. Perforasi mampu menyebabkan pendarahan pada jaringan rahim.
7. Spiral Lepas
Spiral Lepas Sekitar 2 – 10 dari 100 IUD terlepas sendiri dan keluar melalui jalan lahir. Hal ini biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama penggunaan. Terlepasnya spiral itu lebih mungkin ketika dipasang tepat setelah melahirkan, atau keluar ketika seorang wanita sedang menstruasi. Lepasnya spiral ini harus diketahui, karena apabila telah terlepas maka tidak ada lagi perlindungan dalam mencegah kehamilan.
8. Masalah Menstruasi
Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi. Terkadang, hal yang umum terjadi adalah menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan.
Bagi wanita, memilih alat KB bukanlah hal mudah. Namun jika Anda ingin alat KB yang bertahan lama dan efektif, KB spiral adalah pilihan yang tepat. Sebelum memutuskan memakai KB ini, pastikan Anda kandidat yang tepat untuk memakai KB spiral. Jika Anda masih bingung, konsultasikan hal ini kepada dokter kandungan.
Walaupun tidak semua pengguna KB spiral akan mengalami efek samping, namun 1 dari 1000 pengguna akan mengalami satu atau dua efek samping saat pertama kali atau setelah beberapa tahun mengunakannya.
A. Tentang KB Spiral
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau yang sering disebut juga kb spiral bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik, karena metode ini sangat efektif, bekerja dengan cepat dan jangka waktu penggunaannya cukup lama sehingga tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Untuk satu kali pemakaian, lama penggunaan alat ini adalah 5 sampai 10 tahun sebelum kemudian digantikan dengan alat yang baru.
B. Efek Samping Alat KB Spiral
Salah satu efek samping yang banyak dialami pengguna KB spiral adalah adanya flek sebelum menstruasi dan rasa kram perut. Namun, sebagian besar wanita mengatakan rasa kram lama kelamaan akan menghilang seiring waktu. Efek samping lainnya adalah perubahan darah menstruasi, ada yang menjadi lebih sedikit dan ada yang haidnya lebih banyak. Selain itu beberapa efek samping lainnya yang perlu anda waspadai adalah sebagai berikut:
1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena pemasangan alat kontrasepsi ini. Kehamilan di luar kandungan ini berarti bahwa janin yang Anda kandung tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga harus dikeluarkan.
2. Masalah hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
3. Penyakit Radang Panggul
KB spiral pada dasarnya adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu benda ini mampu menyebabkan iritasi karena tubuh menolak benda asing tersebut dan menyebabkan penyakit radang panggul.
4. Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan kista ovarium. Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan hormon progesteron Anda.
5. Masalah Hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
6. Perforasi
Efek samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat kontrasepsi ini. Perforasi mampu menyebabkan pendarahan pada jaringan rahim.
7. Spiral Lepas
Spiral Lepas Sekitar 2 – 10 dari 100 IUD terlepas sendiri dan keluar melalui jalan lahir. Hal ini biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama penggunaan. Terlepasnya spiral itu lebih mungkin ketika dipasang tepat setelah melahirkan, atau keluar ketika seorang wanita sedang menstruasi. Lepasnya spiral ini harus diketahui, karena apabila telah terlepas maka tidak ada lagi perlindungan dalam mencegah kehamilan.
8. Masalah Menstruasi
Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi. Terkadang, hal yang umum terjadi adalah menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan.
Bagi wanita, memilih alat KB bukanlah hal mudah. Namun jika Anda ingin alat KB yang bertahan lama dan efektif, KB spiral adalah pilihan yang tepat. Sebelum memutuskan memakai KB ini, pastikan Anda kandidat yang tepat untuk memakai KB spiral. Jika Anda masih bingung, konsultasikan hal ini kepada dokter kandungan.
0 komentar:
Posting Komentar